DeFi sedang matang - dan Morpho V2 adalah sinyal. Peningkatan terbaru @MorphoLabs menandai pergeseran dari pinjaman yang mengutamakan ritel ke infrastruktur yang dibangun untuk institusi. Inilah mengapa itu penting: Sejak @aave (2017) dan Compound (2018), kredit on-chain telah tumbuh pesat - tetapi sebagian besar melalui kumpulan pinjaman tanpa izin dengan suku bunga variabel. Solusi ini sangat efektif untuk pengguna asli kripto awal, tetapi memiliki daya tarik terbatas bagi klien institusional (itulah sebabnya Aave meluncurkan Arc pada tahun 2022) Munculnya RWA yang ditokenisasi mengekspos keterbatasan: - Tidak ada jatuh tempo tetap - Tarif yang tidak dapat diprediksi - Alat risiko kredit yang lemah - Keselarasan yang buruk dengan kepatuhan Morpho V2 menawarkan model yang menarik: - Pinjaman dengan suku bunga tetap, berjangka tetap - Pencocokan P2P (bukan pool) - RWA yang ditokenisasi sebagai jaminan - Pasar modular dengan ketentuan khusus - Kompatibel dengan KYC, namun non-kustodian - Kredit lintas rantai (Base, OP, Ethereum) Ini bukan hanya desain ulang produk - ini adalah transformasi strategis, seperti yang kami jelaskan di @TheBigWhale_. 👉 Morpho memposisikan dirinya sebagai infrastruktur kredit B2B, bukan protokol yang berhadapan dengan konsumen. Pikirkan: rel kredit untuk DAO, fintech, dan dana - bukan hanya pengguna yang mengejar hasil. Pada tahun 2025 saja: - $300 juta + dalam pinjaman institusional - $500 juta dalam bentuk jaminan token - $359 juta dalam pinjaman yang didukung BTC (melalui @coinbase) - $1 miliar dalam setoran pada @base - Nilai total $4 miliar terkunci @PaulFrambot: "Morpho adalah infrastruktur untuk bank" Apakah Anda setuju atau tidak, satu hal yang jelas: Kurva pertumbuhan DeFi berikutnya mungkin berasal dari modal profesional - bukan ritel. Karena infrastruktur kripto menjadi lebih banyak B2B, protokol seperti Morpho dapat menentukan bagaimana RWA dan keuangan on-chain bertemu.